TUGAS MAKALAH
BAKTERIOLOGI
- I I (T)
“Salmonella
typhosa”
OLEH :
NAMA
: TAKBIR ALAM
NIM
:
AK.14.057
KELAS
:
ANALIS B
AKADEMI ANALIS KESEHATAN
KENDARI
2015
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang
berjudul “salmonella typhosa”.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa saya
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu saya dalam
mengerjakan makalah ini. Saya juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi
kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat tentang isi dari
makalah ini.Karena itu saya berharap
semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.Pada
bagian akhir,sayai akan
mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di
bidangnya, karena itu saya harapkan
hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.Semoga makalah yang saya buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan
yang lebih baik lagi.
Kendari, November 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di seluruh dunia, demam typhus mempengaruhi sekitar 17 juta
orang per tahun, menyebabkan hampir 600.000 kematian. Agen penyebabnya,
Salmonella typhi enterica (disebut sebagai Salmonella typhi dari sekarang),
adalah parasit obligat yang tidak memiliki reservoir alami yang dikenal di luar
manusia. Sedikit yang diketahui tentang sejarah munculnya infeksi almonella
typhi manusia, namun diperkirakan telah menyebabkan kematian tokoh terkenal
seperti penulis Inggris dan penyair Rudyard Kipling, penemu pesawat, Wilbur
Wright, dan Kekaisaran Yunani Alexander Agung. Epidemi tercatat paling awal
terjadi di Jamestown, VA mana diperkirakan bahwa 6.000 orang meninggal karena
demam tipus di awal abad ke-17. Penyakit ini jarang terjadi di Amerika Serikat
dan negara-negara maju, tetapi selalu menimbulkan risiko munculnya.
Salmonella adalah suatu genus bakteri
enterobakteria gram-negatif
berbentuk tongkat/batang yang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakit
foodborne. Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan
hidrogen sulfida. Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi
Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang terkenal akan
hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali menemukan bakterium tahun 1885
pada tubuh babi. Habitat Inang bagi Salmonella adalah usus halus manusia
dan hewan. Makanan dan minuman terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi
kuman Salmonella dan carrier adalah sumber infeksi. Salmonella typhi bisa
berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila organisme ini masuk ke
dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak
mencapai dosis infekti.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Defenisi
Salmonella
typhi merupakan salah satu spesies bakteri salmonella yang berbentuk basil,
gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh
pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu
yang apabila masuk kedalam tubuh manusia akan dapat menyebabkan penyakit
infeksi S. typhi dan mengarah kepengembangan tifus, atau
demam enterik.
Salmonella
typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena invasi
bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh
keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual,
muntah dan kematian S. typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan
tidak ada inang lain.
Infeksi
Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan
kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh
mereka yang menurun. Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan
dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.
Dimensi
Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai tetapi mempunyai
flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan gram bersifat gram negatif, ukuran 2-
4 mikrometer x 0.5-0.8 mikrometer dan bergerak.
Adapun
bakteri Salmonella thyposa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
·
Kingdom : Bakteria
·
Phylum : Proteobakteria
·
Classis : Gamma proteobakteria
·
Ordo : Enterobakteriales
·
Familia : Enterobakteriakceae
·
Genus : Salmonella
·
Species : Salmonella thyposa
Habitat
Inang bagi Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman
terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan carrier
adalah sumber infeksi. Salmonella typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah
kering yang bila organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging,
kerang dan sebagainya) akan berkembang biak mencapai dosis infekti.
Salmonella
typhy masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Bakteri masuk kesaluran cerna, usus selanjutnya melalui aliran darah masuk
kehati, limfa, sumsum tulang dan empedu.
Sacara
bertahap dalam waktu 8 – 14 hari setelah terinfeksi bakteri Salmonella biasa
menimbulkan gejala demam tifoid berupa : demam, sakit kepala, lemah dan lelah,
sakit tenggorokan, nyeri perut dan diare (terutama anak-anak) atau konstipasi
atau sembelit (terutama orang dewasa) memasuki minggu kedua, pada penderita
biasa timbul bercak kecil kemerahan (rose sport) dibagian bawah dada atau
bagian atas perut, yang biasanya hilang dalam 3-4 hari.
Penyakit
ini biasanya berlangsung 3 – 5 minggu, diikuti komplikasi utama berupa
perdarahan pada saluran pencernaan dan perporasi usus disertai peritonitis.
Pemeriksaan
laboratorium yang biasa dilakukan dalam mendiagnosa demam tifoid adalah isolasi
bakteri, uji serelogi dan uji molekuler. Uji serologi demam tifoid dengan
mendeteksi antibody spesifik terhadap komponen antigen Salmonella typhy maupun
mendeteksi antigen itu sendiri. Beberapa uji serologi yang dapat digunakan pada
demam tifoid ini meliputi : uji widal, uji dipstick, tes tubex, uji
enzyme-linket immunosorbent assay (ELISA).
B.
Sifat
Bakteri Salmonella Typhi
Adapun sifat dari bakteri diatas
adalah sabagai berikut :
~
bentuk batang, gram negatif,
fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh pada perbenihan
biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu.
~
sebagian besar salmonella typhi
bersifat patogen pada binatang dan merupakan sumber infeksi pada manusia,
binatang-binatang itu antara lain tikus, unggas, anjing, dan kucing.
~
dialam bebas salmonella typhi dapat
tahan hidup lama dalam air , tanah atau pada bahan makanan. di dalam feses
diluar tubuh manusia tahan hidup 1-2 bulan.
C.
Penularan
Adapun cara penularan dari penyakit typhus
adalah sebagai berikut:
1. Melalui makanan yang terkontaminasi
oleh bakteri.
2. Melalui air untuk keperluan rumah
tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
3. Melalui daging, telur, susu
yang berasal dari hewan sakit yang dimasak kurang matang.
4. Makanan dan minuman berhubungan dengan
binatang yang mengandung bakteri salmonella typh, seperti lalat, tikus, kucing
dan ayam.
Setelah
sembuh dari penyakitnya, penderita akan kebal terhadap typhus, untuk waktu
cukup lama. Interksi ulang (reinfeksi) dapat terjadi, tetapi biasanya gejalanya
sangat ringan. Makanan penderita dapat juga menjadi karier karena bakteri
menetap dan berkembang biak dalam kandung empedunya. Bahan yang berbahaya
untuk penularan adalah feses penderita atau karier.
D.
Cara
Pemeriksaan Laboratorium
Untuk
keakuratan dalam penegakan diagnosa penyakit, dokter akan melakukan beberapa
pemeriksaan laboratorium diantaranya pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan Widal
dan biakan empedu.
1. Pemeriksaan darah tepi merupakan
pemeriksaan sederhana yang mudah dilakukan di laboratorium sederhana untuk
membuat diagnosa cepat. Akan ada gambaran jumlah darah putih yang berkurang
(lekopenia), jumlah limfosis yang meningkat dan eosinofilia.
2. Pemeriksaan Widal adalah pemeriksaan
darah untuk menemukan zat anti terhadap kuman tifus. Widal positif kalau titer
O (1/160) atau lebih dan atau menunjukkan kenaikan progresif menggunakan metode
“Tube Aglutination Test”.
Ø
Reaksi Widal
salmonella typhi mempunyai tiga
macam antigen yaitu O antigen (somatik antigen) H antigen (flagellar antigen)
dan Vi antigen (virulensi antigen). pada reaksi aglutinasinya :
·
Aglutinasi O berbentuk butir-butir
pasir yang tidak hilang bila di
·
kocok.
·
Aglutinassi H berbentuk butir-butir
yang holang bila dikocok
·
Aglutinsi Vi berbentuk awan.
Reaksi widal adalah suatu reaksi
serum(sero-tes)untuk mengetahui ada tidaknya antibody terhadap salmonella
tyhpi, dengan jalan mereaksikan serum seseorang dengan antigen O, H, dan Vi
dari laboratorium. Bila terjadi aglutinasi, dikatakan reaksi widal
posotif yang berarti serum orang tersebut mempunyai antybody terhadap
salmonella tyhpi, baik setelah vaksinasi, setelah sembuh dari penyakit thypus
ataupun sedang menderita thypus. Reaksi widal negatif artinya tidak memiliki
antybody terhadap salmonella thypi.
Reaksi widal dipakai untuk
menegakkan diagnosa penyakit thypus abdominalis. peninggian titer aglutinin O
menunjukkan adanya infeksi yang aktif, peninggian titer aglutinin H menunjukkan
disebabakan vaksinasi, peninggian titer aglutini Vi menunjukkan karier.
3. Diagnosa demam Tifoid pasti positif
bila dilakukan biakan empedu dengan ditemukannya kuman Salmonella typhi dalam
darah waktu minggu pertama dan kemudian sering ditemukan dalam urine dan
faeces.
Sampel
darah yang positif dibuat untuk menegakkan diagnosa pasti. Sample urine dan
faeces dua kali berturut-turut digunakan untuk menentukan bahwa penderita telah
benar-benar sembuh dan bukan pembawa kuman (carrier).
Sedangkan
untuk memastikan apakah penyakit yang diderita pasien adalah penyakit lain maka
perlu ada diagnosa banding. Bila terdapat demam lebih dari lima hari, dokter
akan memikirkan kemungkinan selain demam tifoid yaitu penyakit infeksi lain
seperti Paratifoid A, B dan C, demam berdarah (Dengue fever), influenza,
malaria, TBC (Tuberculosis), dan infeksi paru (Pneumonia).
E. Pengobatan
Dengan
antibiotik yang tepat, lebih dari 99% penderita dapat disembuhkan. Kadang
makanan diberikan melalui infus sampai penderita dapat mencerna makanan. Jika
terjadi perforasi usus, diberikan antibiotik berspektrum luas (karena berbagai
jenis bakteri akan masuk ke dalam rongga perut) dan mungkin perlu dilakukan
pembedahan untuk memperbaiki atau mengangkat bagian usus yang mengalami
perforasi.
Anti
biotika yang sering digunakan:
·
Kloramfenikol : Dosis : 4 x
500mg/hari . Diberikan sampai dengan 7 hari bebas panas.
·
Tiamfenikol: Dosis ; 4×500 mg.
·
Kotrimoksazol : Dosis : 2 x 2 tablet
(1 tablet mengandung sulfametoksazol 400 mg dan 80 mg trimetoprim) diberikan
selama 2 minggu.Ampisilin dan amoksisilin : dosis : 50-150 mg/kgBB dan
digunakan selama 2 minggu.
·
Sefalosporin generasi ketiga : dosis
3-4 gram dalam dektrosa 100 cc diberikan selama ½ jam perinfus sekali sehari,
diberikan selama 3 hingga 5 hari.
F.
Pencegahan
Vaksin
tifus per-oral (ditelan) memberikan perlindungan sebesar 70%. Vaksin ini hanya
diberikan kepada orang-orang yang telah terpapar oleh bakteri Salmonella typhi
dan orang-orang yang memiliki resiko tinggi (termasuk petugas laboratorium dan
para pelancong).
Adapun
untuk mencegahnya adalah melakukan hal-hal berikut:
1. Menyediakan tempat pembuangan yang
sehat dan higienis.
2. Mencuci tangan sebelum mengkonsumsi
jajanan.
3. Menghindari jajan di tempat yang
kurang terjamis kebersihan dan kesehatannya.
4. Menjaga agar sumber air yang
digunakan tidak terkontaminasi oleh bakteri thypus.
5. Jangan menggunakan air yang sudah
tercemar. Masak air hingga 100˚C.
6. Melakukan pengawasan terhadap rumah
makan dan penjual makanan/jajanan.
7. Melakukan vaksinasi untuk memberi
kekebalan tubuh yang kuat.
8. Mencari informasi mengenai bahaya
penyakit thypus.
9. Menemukan dan mengawasi pengidap
kuman.
10. Daya tahan tubuh ditingkatkan lagi.
11. Jangan banyak jajan di luar rumah.
12. Mengkonsumsi makanan yang masih
panas sehingga kebersihannya terjamin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salmonella
adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui makanan (foodborne
diseases).
Pada
umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada organ pencernaan.
Salmonella typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila
organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya)
akan berkembang biak mencapai dosis infeksi.
Infeksi
Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan
kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh
mereka yang menurun. Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan
dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.
B.
Saran
Adapun
saran dari penulis yakni :
1. supaya kita selalu menjaga
kebersihan lingkungan hidup kita agar terhindar dari kontaminasi dengan bakteri
salmonella typhi.
2. Agar mewaspadai sejak dini
pencegahan dan pengobatan penyakit typhus.
3. Dan yang paling penting adalah
” Mencegah lebih baik daripada mengobati”.
DAFTAR PUSTAKA
· Entjang Indan, dr. 2001. “Mikrobiologi
& Parasitologi”, Citra Aditya Bakti : Bandung.
·
Arif Mansyur. 2007. “Semiloka
Mutu “Pemantapan Mutu tes Rapid Salmonella”, Makassar.
·
Brooks, Geo F, Butel, Janet S,
Morse, Stephen A. 2005. “Mikrobiologi Kedokteran Edisi Pertama”, Salemba
Medica : Jakarta.
·
Nugraha Tania. 2010. “Penata
Laksanaan Demam Tifoid”, Fakultas
Kedokteran Universitas Riau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar